MENGENAL BISNIS RITEL

 MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG BISNIS RITEL

https://images.app.goo.gl/QVDL6biznX19QPDXA
https://images.app.goo.gl/QVDL6biznX19QPDXA


Bisnis ritel merupakan salah satu aspek yang memiliki potensi besar untuk merauk banyak profit dan benefit dalam usaha. Tak jarang, sekarang banyak orang ramai mencoba untuk bergelut dalam bisnis ini.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai bisnis ritel ini, ada baiknya kita mengerti apa itu bisnis ritel supaya nantinya kita mempunyai gambaran apa saja yang akan dilakukan dalam menjalankan bisnis ini. 

    Bisnis ritel adalah bisnis yang dimana barang atau jasa dijual kepada pelanggan secara satuan atau retail, dan pelakukanya biasanya disebut sebagai retailer. Pengecer membeli barang dalam jumlah besar dari grosir untuk mendapatkan harga yang lebih rendah dan kemudian mengolahnya, seperti pengolahan atau pengemasan, dan menjualnya dalam jumlah eceran ke konsumen akhir. Di bisnis ini pelanggan menggunakan produk ini untuk dipakai sendiri atau dikonsumsi (bukan untuk dijual kembali).

    FITUR BISNIS RITEL 

Sebagai mata rantai terakhir dalam rantai pasok barang konsumsi, ritel memiliki fungsinya masing-masing. Mari kita simak penjelasan umum dari masing-masing fungsi ritel berikut ini :

1. Ujung Tombak Penjualan  

Fungsi pertama dalam ritel adalah menjual produk kepada konsumen. Kehadiran pengecer atau retailer ini memungkinkan produsen untuk berkonsentrasi pada produksi tanpa tertanggu oleh masalah penjualan.

2. Membantu Masyarakat Memenuhi Kebutuhannya

Fungsi retail yang kedua adalah untuk memudahkan konsumen dalam membeli barang secara satuan. Tentunya untuk masyarakat umum, non-wirausaha atau konsumen rumah tangga.

Karena kebutuhan untuk membeli dalam jumlah besar dari grosir atau bahkan pemasok, yang membutuhkan uang dalam jumlah besar, juga melibatkan prosedur pengadaan dan pendataan yang panjang dan rumit.

Hal ini tidak sejalan dengan karakteristik konsumen rumah tangga yang harus melakukan pembelian kecil-kecilan secara bulanan, mingguan, bahkan harian.

Perusahaan retail dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan mudah, murah, cepat dan mudah dengan sistem pembelian di berbagai toko atau supermarket yang berada di berbagai daerah. Berbeda dengan pabrik yang biasanya hanya terdapat di kawasan industri yang sulit dijangkau.

3. Promosi Produk

Ritel juga berfungsi untuk mempromosikan produk pabrikan yang dibeli dari grosir. Produk-produk baru yang belum dikenal masyarakat juga lebih banyak di promosikan di sektor retail.

Tidak hanya penjualan, tetapi juga perdagangan eceran menginformasikan konsumen tentang produk baru tersebut.

4. Pemantauan pasar

Ritel dikatakan sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan konsumen. Hal ini memungkinkan pengecer untuk mengamati perilaku konsumen dan tren pasar, serta umpan balik konsumen langsung.

Jadi pengecer dapat meneruskan ini ke grosir, grosir ke pemasok, dan pemasok ke produsen untuk memastikan kelangsungan produk.

    PROSES RANTAI PASOKAN BARANG RITEL

Sebagai calon pengecer atau retailer, Anda perlu memahami rantai pasok retail Anda.

Ada banyak pelaku dibalik rantai pasokan bisnis ini, yaitu produsen, pemasok, grosir, pengecer, dan konsumen.

Tugas produsen adalah menghasilkan produk yang akan dikonsumsi pelanggan. Sedangkan pemasok adalah pemasok barang ke pengecer.

Ada banyak jenis pemasok, seperti pemasok bahan baku untuk produksi, produk setengah jadi, dan pemasok barang atau produk jadi.

Namun dalam rantai pasokan ini, kita akan berbicara tentang pemasok produk, di mana pemasok bekerja sama dengan produsen untuk mendistribusikan produk ke seluruh wilayah.

Dari tangan pemasok, ada pedagang grosir atau perantara yang membeli produk dalam jumlah yang sangat banyak atau secara partai.

Pengecer kemudian membeli dalam jumlah besar dari grosir dan kemudian menjualnya kembali.

Pelanggan kemudian dapat membeli unit untuk kebutuhan sehari-hari dan menggunakannya sendiri.

RITEL ATAU GROSIR?

Dalam proses rantai pasokan, peran grosir adalah membeli dan menempatkan barang dari pemasok.

Kemudian perbedaan mendasar antara eceran dan grosir adalah jumlah barang dan jumlah barang yang dibeli.

Pada umumnya grosir hanya membeli satu jenis produk. Misalnya gula grosir. Jadi gula dibeli per ton. Bahkan semua jenis gula sudah tercantum kelengkapan grosir.

Pedagang grosir membeli barang dalam jumlah besar dan mengemasnya kembali dalam porsi kecil untuk dijual ke pengecer.

Jadi grosir fokus pada kuantitas daripada kualitas produk. Bisnis grosir membutuhkan investasi modal yang signifikan. Namun, cakupan bisnisnya bisa sebanyak kota dalam satu provinsi atau pulau.

RITEL ATAU SUPPLIER

Ada banyak jenis pemasok, seperti pemasok bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi.

Pemasok bahan baku juga menjual produk mentah dari produksi ke industri yang mengolahnya. Sedangkan pemasok pemerintah harus membeli produk dari satu industri dan kemudian menjualnya ke industri lain.

Jika Anda jatuh cinta dengan grosir, pemasok aktif di ritel adalah pemasok produk jadi. Pemasok ini akan mendistribusikan produk jadi di berbagai wilayah, provinsi, dan bahkan negara.

Modal utama pemasok adalah hubungan dan proposal mereka dengan produsen dan grosir, serta sejumlah kecil uang dan pengiriman untuk ongkos kirim.

PERSIAPAN SEBELUM MEMBUKA BISNIS RITEL

1. Pilih Jenis Ritel 

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih jenis toko yang ingin Anda buka. Offline atau online, mandiri atau kemitraan, skala kecil atau besar?

2. Definisi Produk

Langkah kedua ini berkaitan erat dengan pemilihan jenis retail. Jika Anda menginginkan toko serba ada, buatlah daftar produk yang akan Anda beli.

Sedangkan jika toko yang Anda bangun adalah toko khusus, Anda bisa menemukan produk unggulan Anda berdasarkan target pasar Anda.

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran saat ini cukup murah bahkan akurasinya ditujukan pada target pasar. Anda hanya perlu memanfaatkan internet dan media sosial untuk mempromosikan bisnis retail Anda.

Apalagi jika Anda memilih ritel online, Anda hanya perlu mengunggah produk ke e-commerce dan algoritme akan berfungsi. Anda juga dapat mengoptimalkan penjualan produk Anda dengan menggunakan layanan iklan berbayar.

4. Hitung modalnya

Langkah terakhir ini sangat penting dan puncak persiapan membuka usaha. Perhitungan modal juga tergantung dari jenis modal dan produk yang dijual. Jangan lupa untuk menghitung anggaran pemasaran agar barang sampai ke banyak orang


Nah, itulah gambaran lengkap tentang industri retail. Anda bisa memilih jenis retail yang sesuai dengan tujuan Anda.

Sangat disarankan untuk melakukan riset pasar, konsep dan produk yang ingin Anda jual.

Dan jangan lupa untuk mempertimbangkan dengan cermat bisnis retail Anda berdasarkan kebutuhan Anda.

Semoga artikel ini dapat membantu dan memberikan wawasan bagi yang berminat membangun bisnis.

Komentar